Tuesday 17 March 2015

Studi : Ekstrak Biji Anggur Mampu Melawan Kanker

Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal medis Plos One, menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ekstrak biji anggur adalah suplemen hebat yang dapat memerangi kanker, khususnya membantu efektivitas kemoterapi dalam membunuh sel-sel kanker kolorektal (usus besar). Selain itu, ekstrak biji anggur dapat membantu mengurangi efek samping yang menyakitkan dari kemoterapi.

Ekstrak Biji Anggur
Ekstrak Biji Anggur Untuk Pengobatan Kanker Usus
Para peneliti mengatakan penambahan ekstrak biji anggur untuk kemoterapi adalah pendekatan baru untuk pengobatan kanker usus (bowel cancer), membantu meningkatkan efektivitas dari kemoterapi, dan mengurangi kerusakan usus. Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ekstrak biji anggur juga mampu bekerja dengan baik terhadap jenis kanker lainnya, serta mencari jawaban mengapa biji anggur memiliki kemampuan luar biasa untuk membantu melawan kanker usus besar.

“Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa ekstrak biji anggur dapat meningkatkan potensi salah satu obat kemoterapi utama dalam aksinya melawan sel-sel kanker usus besar,” Dr. Cheah mengungkapkan. Kanker kolorektal (usus besar) adalah kanker pembunuh kedua teratas di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru.

Menurut Dr. Amy Cheah, seorang peneliti ilmu kedokteran di sekolah pertanian, di Universitas Adelaide, Australia, Ekstrak biji anggur yang kaya vitamin E, flavonoids, dan nutrisi kuat yang disebut asam linoleat tidak memiliki efek samping. Selain itu, ekstrak biji anggur mengandung antioksidan dan mempunyai sifat anti-inflamasi, anti-kanker, dan dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

Obat kemoterapi yang paling sering digunakan untuk melawan kanker kolorektal adalah 5-fluorouracil, umumnya dikenal sebagai 5-FU dan dipasarkan di Amerika Serikat dengan berbagai nama merek termasuk Adrucil.

Menurut peneliti gastrointestinal (pencernaan) Dr Gordon Howarth, “Ekstrak biji anggur menunjukkan potensi besar sebagai pengobatan anti-inflamasi untuk berbagai penyakit usus dan sekarang mungkin dapat diterapkan sebagai pengobatan anti-kanker.” Penelitian yang dilakukan di Australia ini menemukan bahwa ekstrak biji anggur menyebabkan penurunan sebesar 55 persen dalam peradangan kemoterapi-induksi dan peningkatan sebesar 26 persen dalam kemampuan kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker. Selain itu, para peneliti tidak menemukan efek samping pada jaringan usus yang sehat dari penggunaan ekstrak biji anggur dalam konsentrasi tinggi.

Kesimpulan tim, seperti yang dilaporkan dalam Plos One: “Ekstrak biji anggur mungkin merupakan pilihan terapi baru untuk mengurangi gejala mucositis usus [peradangan dan ulserasi] sekaligus memberikan dampak pada kelangsungan hidup sel-sel kanker usus besar.”
Ada penelitian yang sedang berlangsung untuk menentukan apakah ekstrak biji anggur dapat mencegah kanker selain membantu mengobatinya. Sejauh ini, studi tersebut telah meyakinkan. Meskipun ekstrak biji anggur cukup baru di AS, namun biji anggur telah digunakan selama bertahun-tahun di Eropa untuk mengobati sejumlah penyakit.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak biji anggur bermanfaat untuk beberapa kondisi jantung, termasuk kolesterol tinggi. Suplemen ini juga telah digunakan untuk mengobati insufisiensi vena kronis (sirkulasi yang buruk) dan penyakit mata yang berkaitan dengan diabetes. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa ekstrak biji anggur dapat berinteraksi dengan beberapa pengencer darah dan obat penghilang rasa sakit NSAID seperti aspirin, Advil, dan Aleve, jadi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
 

No comments:

Post a Comment