Saturday 11 April 2015

Penyakit Leptospirosis | Apa itu Penyakit Leptospirosis ?

penyakit leptospirosis
Penyakit Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh strain Leptospira. Penyakit ini paling sering ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi air kencing hewan - bakteri juga dapat memasuki tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang, opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya. Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui kencing Tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing tikus.

Meskipun lebih umum di daerah tropis, daerah perkotaan non-tropis dengan tingkat sanitasi rendah juga menemui lebih banyak kasus, terutama selama bulan-bulan musim panas dan musim gugur. Sebagian besar daerah perkotaan yang terkena merupakan kota-kota besar di negara berkembang.

Jenis Leptospirosis
Ada dua jenis utama Leptospirosis:
Leptospirosis ringan - pasien mengalami nyeri otot, menggigil dan mungkin sakit kepala. 90% dari kasus Leptospirosis tergolong jenis ini.
Leptospirosis berat - dapat mengancam jiwa. Ada risiko kegagalan organ dan pendarahan internal. Jenis Leptospirosis ini terjadi ketika bakteri menginfeksi ginjal, hati dan organ utama lainnya. Para ahli tidak yakin mengapa beberapa pasien terserang bentuk yang parah sementara yang lain tidak. Pada beberapa kasus, orang yang sudah sangat sakit, seperti mereka yang menderita pneumonia, anak-anak balita, dan orang lanjut usia lebih cenderung untuk menderita Leptospirosis yang parah.

Dimana Leptospirosis terjadi?
Seperti disebutkan di atas, Leptospirosis lebih umum terjadi di daerah tropis, tetapi juga dapat terjadi di pemukiman miskin di kota-kota besar negara berkembang yang tidak berada di daerah tropis. Ketika kasus Lepospirosis terjadi, biasanya cenderung bersifat sporadis.

Leptospirosis merupakan penyakit global, tetapi lebih sering terjadi pada daerah tropis dan subtropics, Karen bakteri tumbuh subur di lingkungan panas dan lembab.

Berikut adalah area/negara/benua yang dikenal memiliki insiden tertinggi Leptospirosis: Afrika, India, Cina, Amerika Tengah, Brasil, Karibia, Asia Tenggara, dan Rusia Selatan.

Kasus infeksi juga dilaporkan di beberapa hotspot wisata berikut: Selandia Baru, Australia, Hawaii, dan Barbados.

Setelah banjir, wabah besar Leptospirosis sering muncul.

Menurut WHO (World Health Organization), sekitar 10 juta orang diperkirakan terserang Leptospirosis setiap tahun. Tingkat kematian penyakit ini sulit untuk dihitung, karena Leptospirosis cenderung terjadi di beberapa bagian dunia dengan pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat mendasar yang tidak secara rutin melaporkan banyak penyebab kematian.

Perubahan iklim, termasuk meningkatnya kejadian banjir di seluruh dunia, membuat kemungkinan kejadian Leptospirosis global akan meningkat. WHO percaya angka kematian Leptospirosis mungkin antara 5% sampai 25% dari pasien yang terinfeksi. Ini tidak berarti bahwa orang yang terinfeksi dengan akses ke pelayanan kesehatan yang tepat memiliki risiko kematian yang sama.

No comments:

Post a Comment