Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun
majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya
berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna
hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur. Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil
tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina
Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay
Daun kelor merupakan salah satu jenis
sayuran yang sekarang ini populer. Daun kelor asli Indonesia sudah
terkenal manfaatnya sampai ke mancanegara. Banyak peneliti yang sudah
menemukan manfaat daun kelor untuk kesehatan tubuh. Daun kelor sudah dianggap sebagai
tanaman ajaib yang dapat digunakan sebagai obat herbal segala penyakit.
Kandungan vitamin C daun kelor lebih banyak dari sayur maupun buah
lainnya. Selain itu, kandungan vitamin A dan potasium dalam daun kelor
sangat tinggi. Tidak heran jika daun kelor dianggap sebagai tanaman
ajaib yang sangat bagus untuk tubuh.
Kandungan-kandungan dalam daun kelor ini membuat daun kelor mempunyai banyak sekali manfaat. Manfaat daun kelor bagi tubuh sangat banyak, mulai dari mengobati penyakit dalam sampai penyakit luar.
Khasiat Daun Kelor
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi
Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun
kelor mengandung: 7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang. Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah
melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai
penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara
termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang
Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada
21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai
obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati
lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno
menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa
oleifera.
Manfaat utama daun kelor adalah:
- Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
- Menyegarkan mata dan otak
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Meningkatkan stuktur sel tubuh
- Meningkatkan serum kolesterol alamiah
- Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
- Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
- Memperindah kulit
- Meningkatkan energi
- Memudahkan pencernaan
- Antioksidan
- Memelihara sistem imunitas tubuh
- Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
- Bersifat anti-peradangan
- Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
- Mendukung kadar gula normal tubuh
- Menyehatkan kulit
- Mengatasi diabetes
- Mengobati rematik
- Mencegah kanker
Manfaat daun kelor
yang dikonsumsi setiap hari yaitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh
sehingga tubuh tidak mudah sakit. Selain itu, kelor juga bisa
meningkatkan kekebalan tubuh dari berbagai virus yang ada.
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).
No comments:
Post a Comment