Thursday 19 March 2015

Gejala Pada Penyakit Diabetes Melitus

Penyakit diabetes melitus adalah kelainana metaboli yang gangguan utamanya adalah pada metabolisme karbohidrat, yang disertai dengan gangguan metabolisme lemak dan juga protein. Tingginya kadar gula darah yang bersifat kronik inilah yang memicu gangguan sistem saraf, ginjal, jantung, pembuluh darah, paru, pencernaan, imunitas dan sebagainya. Semuanya sangat berkaitan.

diabetes

Kalangan kedokteran menamakan penyakit diabetes melitus sebagai Mother of Disease atau obu dari segala penyakit. Mengapa dinamakan demikian? Karena jika seseorang sudah mengidap penyakit kencing manis, berarti darahnya tercemar oleh gula yang menyebar ke seluruh organ tubuh penting lainnya dan merusak organ tersebut.

Pravalensi penyakit diabetes smelitus makin hari makin meningkat baik di nefar sedang berkembang seperti Indonesia, maupun di negara-negara berkembang lainnya. Kenyataan hal ini mesti disikapi dengan upaya pencegahan primer yakni dengan melakukan modifikasi gaya hidup (lifestyle) baik dengan pendekatan farmakologi ataupun non-farmakologi.
Gejala pada penyakit diabetes melitus salah satunya adalah menyerang bagian kaki. Kaki diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes melitus DM yang tidak terkendali. Kelainan tersebut disebabkan oleh adanya gangguan persyarafan, gangguan pembuluh darah dan infeksi.

Gangguan persyarafan dan pembuluh darah akan menyebabkan gejala pada penyakit diabetes melitus :
  1. Rasa gatal, kebal, atau kurang berasa, terutama pada ujung jari.
  2. Nyeri pada saat istirahat, teritama pada malam haru
  3. Rasa pegal atau nyeri di kaki
  4. Produksi keringat yang menurun, kulit kering dan pecah-pecah.
  5. Kaki mudah lelah, mudah kram otot.
  6. Perubahan bentuk kaki, misal ibu jari seperti martil (hammer toe)
  7. Jika luka sukar sembuh.
Cara memilih sepatu yang baik untuk menghindari terserangnya gejala pada penyakit diabetes melitus bagian kaki adalah :
  1. Sepatu tidak boleh terlalu longgar atau terlalu sempit. Hindari sepatu berhak tinggi dan runcing pada bagian depan.
  2. Bagian dalam sepatu tidak boleh kasar, terbuat dari bahan busa, karet atau plastik.
  3. Bila sudah ada kelainan pada kaki seperti penonjolan tulang, sebaiknya konsultasi pada ahlu pembuat sepatu di unit rehabilitasi medis rumah sakit terdekat.

No comments:

Post a Comment