Monday, 23 March 2015

Malaria: Pengertian Malaria, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatannya

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah yang akhirnya menyebabkan penderita mengalami gejala-gejala malaria seperti gejala pada penderita influenza, bila tidak diobati maka akan semakin parah dan dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian . Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. 

Anopheles MosquitoBerdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak. Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907.

Penyakit Malaria – Plasmodium Protista Eukariotik yang ditularkan oleh nyamuk adalah penyebab utama dari Penyakit Malaria. Ada empat jenis plasmodium yaitu plasmodium vivax, plasmadium ovale, malariae plasmodium dan plasmodium falciparum yang menyebabkan penyakit malaria. Khusus untuk plasmodium falciparum sering menjurus kepada sakit malaria berat yang sangat sering menyebabkan kematian (pada tahun 2010 diperkirakan 90% angka kematian akibat malaria terjadi di Sub-Sahara Afrika dimana plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian besar kasus malaria yang terjadi), sedangkan tiga jenis plasmodium lainnya adalah penyakit ringan yang sangat jarang menjurus pada Penyakit Malaria akut. 

Parasit malaria yang ditemukan pada jenis hewan mamalia orang utan dan gorila sangat mirip dengan parasit malaria yang ditemukan pada manusia. Diperkirakan berdasarkan bukti-bukti terkini bahwa penyakit malaria pada manusia mungkin berasal dari gorila. Penyakit ini pernah juga disebut penyakit demam rawa. Penyakit malaria pernah mewabah di Eropa dan Amerika Utara walaupun saat ini penyakit ini semakin jarang ditemukan di belahan dunia tersebut, dikarenakan oleh perubahan geografi yang telah menyingkirkan rawa rawa tempat sebagian besar nyamuk penyebar malaria tinggal dan berkembang biak.

Penyebab Malaria
Penyebab Malaria adalah parasit yang merupakan anggota genus plasmodium. Penyakit Malaria pada manusia umumnya disebabkan oleh 4 jenis plasmodium yaitu Vivax, ovale, malariae dan falciparum, sedangkan plasmodium knowlesi yang kebanyakan ditemukan pada kera atau orang utan kecil jumlahnya ditemukan pada manusia.

Nyamuk yang menjadi penyebar dari parasit ini adalah nyamuk Anopheles betina, yang mana nyamuk ini menjadi terinfeksi sebelumnya dengan menggigit orang yang telah terinfeksi oleh parasit plasmodium. Nyamuk ini akan membawa parasit ini dalam tubuhnya selama satu minggu sampai waktu makan selanjutnya, yang mana nyamuk tersebut akan menggigit orang lain sekaligus menyuntikan parasit plasmodium kedalam darah orang itu.

Penyakit malaria yang tinggal di dalam sel darah merah dapat juga ditularkan melalui transfusi darah, jarum suntik yang telah terkontaminasi, atau transplantasi organ. Penyakit malaria juga dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayinya.

Dari seluruh jenis plasmodium yang menyerang manusia, plasmodium vivax paling sering ditemukan dalam kasus penyakit malaria di seluruh dunia, sementara plasmodium falciparum paling sering ditemukan sebagai penyebab malaria akut yang menyebabkan kematian di seluruh dunia dengan angka sekitar 90% dari total kematian akibat penyakit malaria di seluruh dunia. Parasit plasmodium knowlesi selain menyerang hewan mamalia seperti kera,monyet, dan orang utan, juga menyerang hewan lain seperti reptil, hewan pengerat, dan burung.

Pencegahan Malaria
Upaya pencegahan malaria telah dilakuakan bertahun-tahun dengan cara pencegahan dari dalam yaitu dengan obat-obatan maupun pencegahan dari luar yaitu dengan menggunakan kelambu dan sebagainya. Upaya pencegahan malaria dengan menggunakan obat-obatan umumnya dengan menggunakan jenis obat yang sama dengan jenis obat yang digunakan untuk mengobati malaria, bahkan obat-obatan ini bekerja dengan lebih baik sebagai pencegah karena akan langsung dapat membunuh parasit yang masih sensitif pada saat baru memasuki sistem tubuh manusia.

Obat Klorokuin sangat efektif untuk mencegah parasit plasmodium falciparum untuk masuk lebih lanjut ke dalam sistem tubuh manusia. Obat ini digunakan satu kali seminggu selama dua minggu sebelum tiba di daerah dengan intensitas malaria tinggi, yang kemudian dilanjutkan dengan pemakaian selama 4 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut.

Berikut adalah daftar obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit malaria.
1. Atovaquone/Proguanil (Malarone)
2. Klorokuin
3. Doxycycline
4. Mefloquine
5. Primakuin

Pencegahan malaria dapat pula dilakukan dengan memasang kelambu untuk menangkal gigitan nyamuk pada saat tidur. Selain itu pemakaian obat nyamuk bakar maupun semprot dapat mengusir nyamuk dari dalam ruangan, walaupun mempunyai efek jangka panjang yang kurang baik bagi kesehatan. Pencegahan dengan cara menyingkirkan genangan air dan membersihkan tempat-tempat yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak lebih disarankan daripada penggunaan bahan kimia berbahaya.

Pengobatan Pada Malaria
Pemulihan secara sempurna bisa dilakukan jika malaria diobati dan dirawat dengan benar. Jenis obat-obatan antimalaria dipakai untuk mencegah dan juga mengobati malaria. Obat-obatan yang diberikan tergantung pada beberapa hal. Tingkat keparahan gejala-gejalanya bisa menjadi salah satu pertimbangan. Selain itu akan diperiksa mengenai jenis parasit yang menyebabkan malaria. Khusus terhadap penderita yang sedang hamil, pengobatan malaria akan dibedakan dengan penderita yang sedang tidak hamil.

No comments:

Post a Comment