Penyebab
Demam dengue disebabkan oleh virus dengue. Dalam sistem ilmiah yang
menamakan dan mengklasifikasikan virus, virus dengue tersebut merupakan
bagian dari famili Flaviviridae dan genus Flavivirus. Virus lainnya juga merupakan bagian dari famili yang sama dan menyebabkan penyakit pada manusia. Contohnya, virus yellow fever, West Nile virus, St. Louis encephalitis virus, Japanese encephalitis virus, tick-borne encephalitis virus, Kyasanur forest disease virus, and Omsk hemorrhagic fever virus all belong to the familyFlaviviridae.. Most of these viruses are spread by mosquitoes or ticks.
Penularan
Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah ketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi manusia. Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk
betina yang menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat
tertular virus. Mulanya virus hidup di sel yang menuju saluran pencernaan nyamuk.
Sekira 8 hingga 10 hari berikutnya, virus menyebar ke kelenjar saliva nyamuk, yang memproduksi saliva
(atau "ludah"). Ini berarti bahwa saliva yang diproduksi oleh nyamuk
tersebut terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk
menggigit manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia dan menginfeksi orang tersebut. Virus sepertinya tidak
menimbulkan masalah pada nyamuk yang terinfeksi, yang akan terus
terinfeksi sepanjang hidupnya. Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk
yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut
menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia
alih-alih dari binatang. Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.
Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi organ. Jika seseorang dengan dengue mendonasikan darah
atau organ tubuh, yang kemudian diberikan kepada orang lain, orang
tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang didonasikan
tersebut. Di beberapa negara, seperti Singapura, dengue biasa terjadi.
Di negara-negara ini, antara 1,6 dan 6 transfusi darah dari setiap
10.000 menularkan dengue. Virus dengue juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan atau ketika anak tersebut dilahirkan. Dengue biasanya tidak ditularkan dengan cara-cara lain.
Pencegahan
Terdapat dua vaksin yang telah disetujui sebagai vaksin untuk mencegah manusia agar tidak terserang virus dengue. Untuk mencegah infeksi, World Health Organization (WHO) menyarankan
pengendalian populasi nyauk dan melindungi masyarakat dari gigitan
nyamuk.
WHO menganjurkan program untuk mencegah dengue (disebut program
"Integrated Vector Control") yang mencakup lima bagian yang berbeda:
- Advokasi, menggerakkan masyarakat, dan legislasi (undang-undang) harus digunakan agar organisasi kesehatan masyarakat dan masyarakat menjadi lebih kuat.
- Semua bagian masyarakat harus bekerja bersama. Ini termasuk sektor umum (seperti pemerintah), sektor swasta (seperti bisnisperusahaan), dan bidang perawatan kesehatan.
- Semua cara untuk mengendalikan penyakit harus harus terintegrasi (atau dikumpulkan), sehingga sumber daya yang tersedia dapat memberikan hasil yang paling besar.
- Keputusan harus dibuat berdasarkan pada bukti. Ini akan membantu memastikan bahwa intervensi (tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dengue) berguna.
- Wilayah di mana dengue menjadi masalah harus diberi bantuan, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk merespon dengan baik penyakit dengan usaha mereka sendiri.
WHO juga menyarankan beberapa tindakan khusus untuk mengendalikan dan
menghindarkan gigitan nyamuk. Cara terbaik untuk mengendalikan nyamuk
“Aedes aegypti” adalah dengan menyingkirkan habitatnya. Masyarakat harus mengosongkan wadah air yang terbuka (sehingga nyamuk
tidak dapat bertelur di dalam wadah-wadah terbuka tersebut). Insektisida atau agen-agen pengendali biologi juga dapat digunakan untuk mengendalikan nyamuk di wilayah-wilayah ini.
Para ilmuwan berpendapat bahwa menyemprotkan insektisida organofosfat atau piretroid tidak membantu. Air diam (tidak mengalir) harus dibuang karena air tersebut menarik
nyamuk, dan juga karena manusia dapat terkena masalah kesehatan jika
insektisida menggenang di dalam air diam.
Untuk mencegah gigitan nyamuk, orang-orang dapat memakai pakaian yang
menutup kulit mereka sepenuhnya. Mereka juga dapat menggunakan anti
nyamuk (seperti semprotan nyamuk), yang membantu menjauhkan nyamuk.
(DEET paling ampuh.) Orang-orang juga dapat menggunakan kelambu saat
beristirahat.
No comments:
Post a Comment