Tanda gejala demam berdarah juga biasanya ditandai dengan panas tinggi. Demam
berdarah dengue adalah penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi vorus
yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Allbopictus betina.
Nyamuk Aedes Aegypti ini pada umumnya menyerang manusia pada musim panas
dan musim hujan. Nyamuk Aedes Aegypti mempunyai ciri-ciri bintik-bintik
putih di tubuh dan kakinya sehingga mudah kenali. Nyamuk ini berkembang
biak di air yang jernih dan hanya mampu hidup dalam rumah, di kloset,
dan ditempat-tempat yang gelap. Nyamuk ini tidak dapat hidup digot,
kolam atau air yang langsung berhubungan dengan tanah.
Virus dengue menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan
pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatikan pendarahan. Jika
terjadi pendarahan yang tampak dari luar, bagian tubuh yang umumnya
mengalami pendarahan adalah di rongga hidun dan gusi atau kulit.
Pendarahan juga terjadi dibagian dalam tubuh yang tidak tampak dari
luar. Tanda gejala demam berdarah jika pasien mengeluarkan muntah
hitam seperti kopi dan juga tinja berwarna hitam seperti kopi dan juga
tinja berwarna hitam, menandakan adanya pendarahan yang serius pada
organ pencernaan. Tidak jarang penderita demam berdarah juga mengalami shock atau sering disebut dengan sengue shock syndrome.
Sekira 80% dari pasien (atau 8 dari 10 pasien) yang terinfeksi virus
dengue tidak menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala ringan
(seperti demam biasa). Sekira 5% dari orang yang terinfeksi (atau 5 dari 100) akan mengalami
infeksi berat. Penyakit tersebut bahkan mengancam jiwa sedikit dari
mereka. Pada sebagian kecil penderita ini, penyakit tersebut mengancam
jiwa. Gejala akan muncul antara 3 dan 14 hari setelah seseorang terpajan
virus dengue. Seringkali gejala muncul setelah 4 hingga 7 hari.
Oleh karena itu jika seseorang baru kembali dari wilayah yang memiliki
banyak kasus dengue, kemudian ia menderita demam atau gejala lainnya
setelah lebih dari 14 hari dia kembali dari wilayah tersebut,
kemungkinan penyakitnya tersebut bukan dengue. Seringkali, apabila anak-anak terkena demam dengue, gejala yang muncul sama dengan gejala pilek atau gastroenteritis (atau flu perut; misalnya, muntah-muntah dan diare). Namun, anak-anak mungkin mengalami masalah yang parah karena demam dengue.
Laju penyakit secara klinis
Gejala klasik demam dengue adalah demam yang terjadi secara
tiba-tiba; sakit kepala (biasanya di belakang mata); ruam; nyeri otot
dan nyeri sendi. Julukan "demam sendi" untuk penyakit ini menggambarkan
betapa rasa sakit yang ditimbulkannya dapat menjadi sangat parah. Demam dengue terjadi dalam tiga tahap: demam, kritis, dan pemulihan.
Pada fase demam, seseorang biasanya mengalami demam tinggi. ("Demam"
berarti bahwa seseorang mengalami demam.) Panas badan seringkali
mencapai 40 derajat Celsius (104 derajat Fahrenheit).
Penderita juga biasanya menderita sakit yang umum atau sakit kepala.
Fase febrile biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Pada fase ini, sekira 50 hingga 80% pasien dengan gejala mengalami ruam. Pada hari pertama atau kedua, ruam akan tampak seperti kulit yang
terkena panas (merah). Selanjutnya (pada hari ke-4 hingga hari ke-7),
ruam tersebut akan tampak seperti campak. Bintik merah kecil (petechiae) dapat muncul di kulit. Bintik-bintik ini
tidak hilang jika kulit ditekan. Bintik-bintik ini disebabkan oleh
pembuluh kapiler yang pecah. Penderita mungkin juga mengalami perdarahan ringan membran mukus mulut dan hidung. Demam itu sendiri cenderung akan berhenti (pulih) kemudian terjadi lagi
selama satu atau dua hari. Namun, pola ini berbeda-beda pada
masing-masing penderita.
Pada beberapa penderita, penyakit berkembang ke fase kritis setelah
demam tinggi mereda. Fase kritis tersebut biasanya berlangsung selama
hingga 2 hari. Selama fase ini, cairan dapat menumpuk di dada dan abdomen. Hal ini terjadi karena pembuluh darah kecil bocor. Cairan tersebut akan semakin banyak, kemudian cairan berhenti bersirkulasi di dalam tubuh. Ini berarti bahwa organ-organ vital (terpenting) tidak mendapatkan suplai darah sebanyak biasanya.
Karena itu, organ-organ tersebut tidak bekerja secara normal. Penderita
penyakit tersebut juga dapat mengalami perdarahan parah (biasanya dari saluran gastrointestinal.)
Kurang dari 5% dari orang dengan dengue mengalami renjat peredaran darah, sindrom renjat dengue, dan demam berdarah.
Jika seseorang pernah mengidap jenis dengue yang lain (“infeksi
sekunder”), kemungkinan mereka akan mengalami masalah yang serius.
Pada fase penyembuhan, cairan yang keluar dari pembuluh darah diambil kembali ke dalam aliran darah. Fase penyembuhan biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 hari. Pasien biasanya semakin pulih dalam tahap ini. Namun, mereka mungkin menderita gatal-gatal yang parah dan detak jantung yang lemah. Selama fase ini, pasien dapat mengalami kondisi kelebihan cairan (yakni
terlalu banyak cairan yang diambil kembali). Jika terkena otak, cairan
tersebut dapat menyebabkan kejang atau perubahan derajat kesadaran (yakni seseorang yang pikirannya, kesadarannya, dan perilakunya tidak seperti biasanya).
Masalah terkait
Sesekali, dengue dapat memengaruhi sistem lain di dalam tubuh manusia. Seseorang yang terkena dengue dapat menderita gejalanya saja, atau disertai gejala dengue klasik juga.
Tingkat kesadaran yang menurun terjadi pada 0,5–6% dari kasus parah.
Ini dapat terjadi apabila virus dengue menyebabkan infeksi di otak. Ini
juga dapat terjadi apabila organ vital, seperti hati, tidak berfungsi
dengan baik. Kelainan neurologikal
lainnya (kelainan yang memengaruhi otak dan saraf) dilaporkan terjadi
pada pasien yang mengalami demam dengue. Misalnya, dengue dapat
menyebabkan mielitis melintang dan sindrom Guillain-Barré. Meskipun hal ini hampir tidak pernah terjadi, dengue juga dapat mengakibatkan infeksi jantung dan gagal ginjal akut
No comments:
Post a Comment