Selama periode kehamilan, wajar bila calon ibu pernah merasa mual dan
muntah. Namun jika hal tersebut sering terjadi, maka dapat
mengakibatkan dehidrasi berat dan kurangnya gizi pada wanita hamil.
Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa masalah selama ataupun setelah
masa kehamilan. Ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan
akibat dehidrasi berat selama masa kehamilan, diantaranya adalah :
1. Bayi lahir prematur
Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 81.000 wanita hamil, menunjukkan bahwa mual & muntah yang parah saat masa kehamilan dapat mengakibatkan dehidrasi berat. Kondisi ini bisa mengganggu kehamilan, dan sebanyak 23 persen lebih kemungkinan mengalami kelahiran prematur, waktunya adalah kurang dari 34 minggu masa kehamilan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kelahiran prematur kuat kemungkinannya terkait dengan dehidrasi. Selain itu, kelahiran prematur juga dihubungkan dengan faktor gizi buruk yang mengakibatkan kenaikan berat badan yang terlalu rendah selama periode kehamilan.
Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 81.000 wanita hamil, menunjukkan bahwa mual & muntah yang parah saat masa kehamilan dapat mengakibatkan dehidrasi berat. Kondisi ini bisa mengganggu kehamilan, dan sebanyak 23 persen lebih kemungkinan mengalami kelahiran prematur, waktunya adalah kurang dari 34 minggu masa kehamilan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kelahiran prematur kuat kemungkinannya terkait dengan dehidrasi. Selain itu, kelahiran prematur juga dihubungkan dengan faktor gizi buruk yang mengakibatkan kenaikan berat badan yang terlalu rendah selama periode kehamilan.
2. Risiko gangguan psikologis anak
Anak dari ibu yang mengalami dehidrasi berat selama periode kehamilan, 3,5 kali lebih mungkin memiliki kecenderungan mengalami permasalahan emosional seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar ketika dewasa, dibandingkan dengan anak yang ibunya menjadi diri tetap terhidrasi selama periode kehamilan. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2011.
Anak dari ibu yang mengalami dehidrasi berat selama periode kehamilan, 3,5 kali lebih mungkin memiliki kecenderungan mengalami permasalahan emosional seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar ketika dewasa, dibandingkan dengan anak yang ibunya menjadi diri tetap terhidrasi selama periode kehamilan. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2011.
3. Gangguan otak
Wanita yang mengalami dehidrasi berat semasa kehamilan memiliki kemungkinan mengalami gangguan otak yang dinamakan Wernicke’s encephalopathy. Wernicke’s encephalopathy terjadi karena kurangnya asupan vitamin B1 (tiamin), yang menyebabkan wanita hamil dapat mengalami kebingungan, perubahan penglihatan, dan masalah keseimbangan. Hal ini terjadi karena seringnya mengonsumsi alkohol. Namun gangguan ini juga dapat terjadi pada orang yang mempunyai masalah penyerapan makanan, seperti pada pasien operasi lambung.
Wanita yang mengalami dehidrasi berat semasa kehamilan memiliki kemungkinan mengalami gangguan otak yang dinamakan Wernicke’s encephalopathy. Wernicke’s encephalopathy terjadi karena kurangnya asupan vitamin B1 (tiamin), yang menyebabkan wanita hamil dapat mengalami kebingungan, perubahan penglihatan, dan masalah keseimbangan. Hal ini terjadi karena seringnya mengonsumsi alkohol. Namun gangguan ini juga dapat terjadi pada orang yang mempunyai masalah penyerapan makanan, seperti pada pasien operasi lambung.
Tindakan pencegahan
Untuk mencegah dari terjadinya dehidrasi berat, wanita hamil sangat
dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Bila kebutuhan normal
seseorang adalah 8 hingga 9 gelas per hari, maka wanita hamil dianjurkan
minum lebih banyak yakni 10 gelas atau 2,4 liter air per harinya.
Sedangkan jika sedang dalam kondisi menyusui, disarankan agar minum 12,5
gelas atau 3 liter air per harinya.
No comments:
Post a Comment